Galau itu sebenernya apa sih? Kadang kalo lagi kumpul sama saudara-sepupu yang masih pada ABG suka bingung, mereka pada curhat gini, "duuuh aku lagi galau nih. aku sayang sama pacar aku, tapi hampir tiap hari kita tuh ribut mulu bla bla bla bla bla.......". Terus yang satunya lagi curhat juga, "mbak, aku lagi galau nih. Si A suka sama aku, padahal aku sukanya sama si B. Tadi si A nembak aku, trus aku musti jawab apa?". Dateng lagi yang satunya, ni yang cowo, dia curhat juga "Hufh gue baru putus sama cewe gue, padahal gue masih sayang sama dia" trus yang cewe-cewe pada bilang "waaaah mas lagi nge-galau tuh". Jadi gue sempet ngambil kesimpulan kalo galau itu ya bingung.
Selama ini tiap denger temen curhat ato pas lagi di angkot denger anak-anak SMA lagi nyebut-nyebut kata galau gue cuma bisa senyum-senyum aja and pura-pura ngerti, padahal mah dipikiran gue definisi kata "galau" itu masih ngambang alias belum pasti and belum jelas. Nah gue nanya deh sama mbah google. Pas lagi googling search gue buka artikel di http://muda.kompasiana.com/2012/04/15/apa-sih-galau/. Di situ si penulis "Sohudi Syaputra" bilang “galau merupakan suatu perasaan yang tidak jelas, resah tidak menentu terhadap sesuatu. kata yang memaknai perasaan manusia yang sedang dalam keadaan tidak nyaman, tak tahu apa yang dirasakan dan mana yang harus dikerjakan duluan”.
Entah karena otak gue yang ga berfungsi dengan baik ato emang bahasanya yang belum gue pelajarin alias bahasanya ketinggian gitu jadi gue masih belum 100% ngerti. Akhirnya gue buat status di Facebook, nanya tentang galau itu sendiri. Karena gue yankin anak-anak di Facebook pasti tau artinya apa. Tapi ternyata mereka pun hanya asal bicara. Kebanyakan dari mereka selalu mengkaitkan kata "galau" dengan persoalan "percintaan". Namun pada kenyataannya galau itu sangat luas maknanya.
Dan gue meyakini bahwa setiap manusia pasti pernah mengalami fase ke-galau-an ini, tapi gue juga yakin setiap manusia yang percaya adanya Tuhan ga akan mengambil pusing fase ini. Jadi, sebagai makhluk yang beragama, kita ga boleh tunduk sama hal yang 1 ini. Kalau kita merasa perasaan yang orang-orang sebut galau ini, ya kita pikirin aja solusinya atau sharing ke temen deket , ortu, atau lebih enak sharing ke Tuhan. Karena sejujurnya, kita diciptakan memiliki solusi dari permasalahan yang sedang kita hadapi. Hanya saja terkadang kita terlalu meragukan ide-ide yang muncul dari pikiran kita sendiri, makanya kita butuh pihak kedua untuk mendorong keluar solusi itu.
Dan gue meyakini bahwa setiap manusia pasti pernah mengalami fase ke-galau-an ini, tapi gue juga yakin setiap manusia yang percaya adanya Tuhan ga akan mengambil pusing fase ini. Jadi, sebagai makhluk yang beragama, kita ga boleh tunduk sama hal yang 1 ini. Kalau kita merasa perasaan yang orang-orang sebut galau ini, ya kita pikirin aja solusinya atau sharing ke temen deket , ortu, atau lebih enak sharing ke Tuhan. Karena sejujurnya, kita diciptakan memiliki solusi dari permasalahan yang sedang kita hadapi. Hanya saja terkadang kita terlalu meragukan ide-ide yang muncul dari pikiran kita sendiri, makanya kita butuh pihak kedua untuk mendorong keluar solusi itu.
0 comments:
Post a Comment